POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER TANGGUH ANAK PADA ERA DIGITAL
Author: Robbi Atul Adawiyah Category: Pendidikan Publisher: Penerbit Gubuk Dialektika Bestari Pages: 174 Country: Indonesia Language: Indonesia Dimension: 14,8 x 21 cm More DetailsDi tengah derasnya arus informasi dan tantangan era digital, anak-anak dituntut untuk memiliki karakter tangguh agar mampu berpikir kritis, bertindak bijak, dan menjaga nilai kebenaran dalam setiap langkahnya. Peran orang tua menjadi fondasi utama dalam membentuk ketangguhan tersebut. Pola asuh bukan sekadar metode mendidik, tetapi cerminan nilai, kasih, dan kebijaksanaan yang ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan yang tepat dan konsisten, anak belajar mengenal dirinya, mengelola emosi, serta tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan berintegritas di tengah perubahan zaman yang cepat.
Buku ini membahas secara mendalam berbagai gaya pengasuhan — mulai dari demokratis, permisif, autoritatif, otoriter, hingga negligent — serta bagaimana masing-masing memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pembentukan karakter anak. Berdasarkan kajian dan temuan lapangan, buku ini mengajak pembaca untuk memahami bahwa tidak ada satu pola asuh yang sempurna, tetapi setiap orang tua dapat menyesuaikan pendekatannya sesuai dengan karakter, kebutuhan, dan situasi anak. Ketika orang tua hadir dengan kesadaran dan cinta, pola asuh yang diterapkan akan menjadi jalan untuk menumbuhkan anak-anak yang tangguh, percaya diri, dan mampu menghadapi tekanan dunia digital dengan bijaksana.
Lebih dari sekadar teori, buku ini juga menyoroti pentingnya sinergi antara orang tua dan sekolah dalam membangun karakter anak. Komunikasi yang terbuka dan kolaborasi yang harmonis antara keduanya menciptakan kesinambungan nilai dan kebiasaan positif dalam diri anak. Sekolah menanamkan pendidikan karakter melalui pembelajaran dan pengalaman, sementara rumah menjadi tempat anak menemukan teladan dan kasih sayang. Dengan bahasa yang reflektif dan inspiratif, buku ini mengajak setiap keluarga untuk menjadikan proses pengasuhan sebagai perjalanan penuh makna—sebuah investasi cinta dan kesadaran dalam menyiapkan generasi yang tangguh, cerdas, dan berakhlak di tengah perubahan zaman yang tak pernah berhenti.
